HARI PERTAMA
- GILI TRAWANGAN
- PANTAI SENGIGI
- KERAJINAN MUTIARA LOMBOK
- PURA LINGSAR
- TAMAN AIR NARMADA
- PUSAT TENUN SUKARARE
- KAMPUNG RABITAN SADE
- PANTAI KUTA LOMBOK
- PUSAT OLEH2 LOMBOK
- PUSAT GERABAH BAYUMULEK
Harga Nego Rp. 1.299.000
( Mr. Wachid : 081 259 020 878 / 0856 345 2676 )
Pin BB : 286A6AE4 / e-mail : newfortune.tour@yahoo.com
( Mr. Wachid : 081 259 020 878 / 0856 345 2676 )
Pin BB : 286A6AE4 / e-mail : newfortune.tour@yahoo.com
FASILITAS :
- Bus Pariwisata, Full AC ,TV LCD, Full Karaoke, Recleaning Seat
- Menginap dihotel Full AC, 2 orang/ Kamar
- Didampingi Tour Leader Profesional selama perjalanan wisata
- Biaya Sudah Termasuk : Makan 13x, Tiket Masuk, Ansuransi
- Free Snack, Air Mineral 600Ml sekali berangkat
- Video dan Foto Dokumentasi selama perjalanan wisata
- Spanduk perjalanan wisata
Gili Trawangan |
Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak
terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal.
Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat
setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
PANTAI SENGIGI |
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali,
tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di
Pantai Kuta, Bali. Memasuki area pantai Senggigi, wisatawan serta merta
disapa oleh lembutnya angin semilir yang menenangkan. Pesisir pantainya
masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan
karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan
wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya
tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan
ombak besarnya pecah di tengah.
MUTIARA LOMBOK |
PURA LINGSAR |
TAMAN AIR NARMADA |
Taman Narmada merupakan taman terbesar dan terindah yang pernah dibuat
oleh Kerajaan Bali yang berkuasa di Lombok. Taman ini dibangun pada
tahun 1727 M oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem. Nama Narmada
diambil dari Narmadanadi, anak sungai yang sangat suci di India. Air
merupakan unsur suci yang memberikan kehidupan bagi umat hindu. Mata air
di Taman Narmada ini, konon berasal dari Gunung Rinjani dan sangat
dipercaya dapat membuat awet muda.
Berawal dari Upacara Adat Pekelan yang dilakukan pada saat Upacara
Pujawali. Pujawali adalah pelaksanaan pemujaan saat walin (hari
persembahan) kepada Ida Bhatara pada pura yang dimaksud, dan hari
persembahan itu adalah hari kelahiran beliau. Para penduduk asli Lombok
penganut agama Hindu biasanya merayakan Upacara Pujawali dengan menaiki
Gunung Rinjani dan melakukan ritual pekelan dengan melempar persembahan
untuk menghormati dewa/dewi penjaga Gunung Rinjani.
Pada saat itu sang raja kesulitan untuk melakukan ritual Pekelan ke
puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 m. Oleh karena itu,
dibangunlah Taman Narmada menyerupai miniatur Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak,
sehingga sang raja dapat melakukan Upacara Pujawali dan Ritual Pekelan.
Sementara larung saji tetap diadakan di Segara Anak oleh abdi-abdi
kerajaan.
Di dalam Taman Narmada terdapat sebuah pura, yaitu Pura Kalasa. Sampai
saat ini pura tersebut masih digunakan untuk melaksanakan Upacara
Pujawali. Para wisatawan yang akan menuju pura ini harus melewati
puluhan anak tangga, yang sengaja dibuat agar tampak seolah-olah menaiki
Gunung Rinjani. Selain sebagai tempat pelaksanaan ritual adat, Taman
Narmada juga sebagai tempat rekreasi keluarga. Beberapa fasilitas
tersedia antara lain watersport (olahraga air), outbond, kolam renang,
panggung hiburan, dan deretan warung yang menjajakan kuliner khas yaitu sate bulayak dan nasi balap. Tempat yang paling menarik dikunjungi di Taman Narmada adalah sumber
mata air yang dijaga oleh pedande. Sesuai dengan namanya air awet muda,
konon jika kita membasuh muka di tempat ini maka akan awet muda.
Perhatian untuk pengunjung bahwa tempat ini disucikan, wanita yang
sedang haid dilarang masuk.
TENUN SUKARARA |
Tangan bergelut dengan benang sambil memperhatikan motif pada kain
songket menjadi pemandangan yang bisa kita lihat di Desa Sukarara, Nusa
Tenggara Barat. Keseharian para perempuan (mulai dari ibu-ibu hingga
remaja) di desa yang terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok
Tengah, ini diisi dengan membuat kain songket. Hampir di setiap teras
rumah dapat terlihat proses pembuatan salah satu kain tenun khas
nusantara. Menenun memang telah menjadi tradisi di desa yang
berjarak 35 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Mataram
ini. Sejak usia belia, masyarakat Desa Sukarara dididik cara merangkai
benang menggunakan alat tenun tradisional. Hal ini dilakukan
guna menjaga kelestarian budaya dan seni yang diwariskan turun temurun
dari nenek moyang mereka. Selain itu, menenun juga menjadi kewajiban
bagi para wanita di Desa Sukarara. Ini sebagai bekal dalam mencari
pasangan hidup. Wanita di Desa Sukarara diharuskan bisa menenun sebelum
memasuki fase pernikahan. Kain-kain dengan warna cerah menjadi
ciri songket Desa Sukarara. Selain itu, para penenun juga biasa
menggunakan motif rumah adat Sasak, lumbung padi, dan binatang tokek
untuk motif gambar. Dengan alat yang masih sederhana, benang katun, emas
sutera, emas, serta perak disulap menjadi kain songket yang indah untuk
dikoleksi. Selain indah, kain songket Desa Sukarara juga telihat
lebih artistik dan eksklusif. Penenun di sini hanya membuat satu motif
untuk satu kain. Ini menjadi pembeda antara kain songket Desa Sukarara
dengan desa-desa lain yang berada di Lombok. Pembuatan yang
memakan waktu minimal satu bulan juga menjadi faktor kain songket
menjadi lebih indah. Kerumitan motif yang diciptakan seakan menghipnotis
siapapun yang melihat untuk membeli salah satu kain songket hasil karya
masyarakat desa ini. Proses pewarnaan kain menggunakan bahan
alami. Untuk warna cokelat tanah, misalnya, digunakan biji masam,
cokelat tua dari batang pisang, cokelat muda dari batang jati, cokelat
kemerahan dari pohon mahoni, dan warna ungu dari kulit manggis atau
anggur. Kecantikan kain songket Desa Sukarara sudah terkenal di
kalangan pecinta kain. Bahkan, wisatawan mancanegara. Di desa ini,
faktor lama dan kerumitan menjadi nilai yang membuat harga kain tenun
songket sedikit lebih mahal. Kisaran harga mulai dari ratusan
ribu hingga jutaan rupiah harus Anda keluarkan bila ingin membawa pulang
kain yang biasa digunakan menjadi baju adat Suku Sasak ini.
RUMAH ADAT SADE |
Ada banyak desa-desa tradisional di Lombok, salah satunya adalah Dusun
Sade di Desa Rambitan, Lombok Tengah. Tidak sulit menemukan dusun ini
karena letaknya yang mudah dijangkau. Terletak di pinggir jalan raya
antara Mataram dan Praya, dusun ini juga biasa dijadikan tempat
bersinggah bagi wisatawan sebelum atau mungkin sesudah berkunjung ke
pantai selatan lombok. Dusun ini dihuni oleh Suku Sasak, suku asli Pulau Lombok. Mata
pencaharian mereka adalah bertani dan wanita di dusun ini rata-rata
pandai menenun. Dengan menggunakan alat tenun tradisional, mereka
membuat kerajinan tenun yang nantinya di jual kepada para wisatawan yang
datang ke desa ini.Rumah-rumah yang ada disini juga sangat sederhana
terbuat dari kayu, bambu dan beratapkan daun alang-alang kering. Yang
unik dari rumah tradisional ini adalah lantainya yang secara berkala
diolesi dengan kotoran lembu tujuannya agar terbebas dari serangan
nyamuk yang mengganggu dan selain itu dipercayai juga agar terbentengi
dari gangguan-gangguan yang bersifat magis. Ada pertanyaan dari teman
saya mengenai bau kotoran lembu ini dan kemudian dijawab oleh guide kami
bahwa pada saat masih basah memang menimbulkan bau yang cukup menyengat
namun bau itu perlahan lahan lenyap seiring mengeringnya kotoran lembu
itu.Rumah tradisional ini hanya memiliki 2 ruangan saja yaitu bagian
depan dan bagian dalam. bagian depan ini diperuntukkan bagi laki-laki
dan ibu. sedangkan bagian dalam diperuntukkan bagi wanita yang masih
lajang. Ruangan dalam ini memiliki letak yang lebih tinggi dibandingkan
dengan ruangan depan.Sebelum meninggalkan dusun ini, ada baiknya membeli
buah tangan hasil kerajinan masyarakat Dusun Sade seperti kain tenun,
ukiran kayu ataupun sekedar gantungan kunci. Selain membawakan buah
tangan untuk kerabat membeli cenderamata penduduk lokal juga menjadi
salah satu cara kita untuk ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat
desa.
PANTAI KUTA LOMBOK |
Pantai Kuta Lombok mempunyai latar belakang yang sama dengan beberapa pantai
lain yang berada di Lombok, adalah pasir pantainya yang bentuknya
butiran-butiran sebesar merica. Keunikan tersebut jarang sekali bisa
Anda jumpai di pantai lainnya diluar Pulau Lombok. Butiran-butiran pasir
yang relatif besar seumpamanya dibandingkan dengan butiran pasir biasa
tersebut bakal menimbulkan sensasi yang beda ketika Anda menginjaknya.
Kekayaan panorama di Pantai Kuta juga lengkap dengan adanya perbukitan
pasir putih yang berada di sekelilingnya. Bukit-bukit pasir tersebut
seakan-akan membentuk pegunungan kecil yang mengapit Pantai Kuta.
Perpaduan antara gradasi warna biru dan hijau dari air laut dengan
perbukitan pasir itu membuat indahnya yang akan susah dilupakan serta
membuat liburan makin berarti. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda,
dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat
cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena
ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia
berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam
setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.
Rumah besar tersebut terbagi dalam tiga
bagian besar, ruangan paling depan memamerkan oleh-oleh khas Lombok
seperti kaos, tas, beserta kain tenunnya. Kaos dengan berbagai motif
wisata Lombok, seperti dengan gambar pantai Senggigi, Gili Tarawangan
sampai dengan gunung Rinjani bisa menjadi pilihan anda. Tenunnya juga
cantik-cantik dengan berbagai macam motif, dari motif sederhana sampai
dengan yang rumit.
PUSAT OLEH-OLEH IMA MULIA |
Ruang Tengah diisi dengan berbagai
makanan khas Lombok, seperti susu kuda liar, kacamg mete asli Lombok,
krupuk dan berbagai jenis lainnya. Dan yang paling menarik adalah adanya
dendeng rusa, dimana rusa termasuk hewan yang dilindungi. Namun kata
pemiliknya, rusa tersebut bukan hasil perburuan, namun merupakan hasil
peternakan.
Ruang paling belakang menawarkan
berbagai macam mutiara, layaknya toko-toko mutiara yang lain dengan
berbagai pilihannya. Dari mulai mutiara air tawar, air laut dan lainnya.
Dari ketiga ruang tersebut, nampak yang paling rame adalah ruang Tengah
yang menjual berbagai makanan khas Lombok.
Jadi ketika anda pergi ke Kota Lombok, pastikan untuk membeli oleh-oleh khasnya, salah satunya di pusat oleh-oleh Ima Mulia.
PUSAT KERAMIK BANYUMULEK |
Lombok punya kendi ajaib. Anda harus mengisi airnya dari bagian bawah,
bukan dari atas. Ajaibnya, air di dalam kendinya tidak tumpah dan masih
bisa diminum. Pembuatan kendi ini ada di Desa Banyumulek, Lombok Barat. Lombok
tidak hanya diberkahi kekayaan alam berupa pantai, pulau kecil, atau
gunung saja. Pulau di Provinsi NTB ini juga punya banyak kerajinan dari
keramik hingga tenun. Kalau soal keramik, ada yang berbeda di Desa
Banyumulek. Desa Banyumulek ini dikenal sebagai desa wisata penghasil kerajinan keramik terbesar di Lombok. Setiap rumah di sini
membuat keramik. Desa Banyumulek dapat Anda tempuh sekitar 45
menit dari kawasan Senggigi, yang sama-sama masih berada di Kabupaten
Lombok Barat. Memasuki desanya, Anda bakal melihat berbagai barang dari
hasil kerajinan keramik, seperti pot bunga, pajangan, genteng, interior
taman dan ruangan, hingga asbak. Proses
pembuatan keramik di Desa Banyumulek Pertama, para pria akan mengambil
tanah liat yang ada di Gunung Sasak. Kemudian, dilakukan pengeringan
dengan dijemur sekitar 1 hari. Setelah itulah, tanah liat tersebut
dimasukan dalam pembakaran selama 1-2 jam. Proses membuat pot
bunga dan lain-lain itu dikerjakan wanita. Satu wanita di sini rata-rata
dapat membuat 20 macam-macam barang keramik.Desa Banyumulek cukup luas. Biasanya wisatawan
dalam dan luar negeri datang ke sana saat siang hari. Jangan kaget, di
setiap teras rumah terdapat ada beberapa wanita yang sibuk membuat
kerajinan keramik. Kalau membuat asbak dari keramik, mereka rata-rata
hanya menghabiskan waktu sekitar 5 menit saja.
* Everyone Can Enjoy The Trully Holiday *
Setiap Orang Bisa Menikmati Liburan Sebenarnya Bersama New Fortune Tour
Alamat Office : Jl. Malang No. 155 Kandangan, Ds. Kandangan Kec. Kandangan
Kab. Kediri - Jawa Timur - Kode Pos : 64294
Telp : 0354 327739 - Fax : 0354 327739